KH Zezen Zainal Abidin: Orang Memandang Kemuliaan
Medan, (Analisa). Wakil Talqin TQN Pondok Pesantren Suryalaya Sukabumi Jawa Barat, KH Zezen Zainal Abidin mengatakan, ada kecenderungan orang-orang memandang kemuliaan seseorang hanya melihat dari status sosialnya.
“Orang yang memiliki harta kekayaan yang banyak, pangkat dan jabatan tinggi selalu dianggap sebagai orang mulia. Sedangkan fakir miskin selalu dianggap rendah dan hina. Padahal, Allah swt menyatakan, semulia-mulia manusia di sisi-Nya adalah orang-orang yang bertakwa,” katanya dalam tausiyahnya pada zikir akbar diselenggarakan Majelis Zikir Tazkira Sumut di Masjid Agung Medan, Minggu (8/7).
Zikir dan Tabligh Akbar memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw dan menyambut Ramadhan 1433 H dihadiri jamaah dari berbagai kabupaten/kota. Turut juga hadir Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumut Buya KH Amiruddin MS.
Menurutnya, orang yang memiliki harta melimpah-ruah, tetapi tidak bertakwa kepada Allah swt, harta kekayaannya itu tidak bisa memuliakannya. Begitu pula pejabat dan berpangkat tinggi yang selalu disebut sebagai pemimpin tidak akan mendapatkan kemuliaan dari Allah swt, jika dia tidak bertakwa.
Karena itu, sambungnya, banyak manusia yang tidak tahu dan tidak mengenal siapa dirinya. Hal ini disebabkan, dia tidak pernah “zikrullah” (berzikir kepada Allah), karena disilaukan dengan kesenangan hidup di dunia.
“Ada empat lapisan yang dimiliki manusia menurut Syekh Abdul Qadir Zailany. Yakni, jasad, qalbu, fu’ad dan sirri. Jika empat lapisan ini disadari manusia, maka dia akan mengenal siapa dirinya sebenarnya,” jelas Ajengan KH Zezen Zainal Abidin, penerus almarhum Syekh Abah Anom Tajuddin dalam memimpin Ponpes Suryalaya Sukabumi Jabar.
Dia juga menjelaskan tentang perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw mulai dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsha serta ke Sidratul Muntaha.
Dia mengajak jamaah agar senantiasa berzikir kepada Allah untuk mendapatkan ketenteraman dan ketenangan hati.
Zikir Ramadhan
Sebelumnya, Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumut Buya KH Amiruddin MS dalam sekapur sirihnya mengatakan, awal didirikannya Tazkira Sumut pada 9 Mei 2004, setelah mendapat izin/restu dari Syekh Abah Anom Tajuddin (alm) pada 2003 yang kini memiliki 14 pengurus daerah kabupaten/kota di Sumut.
Dikemukakannya, Zikir Akbar Tazkira Sumut yang dilaksanakan Ahad kedua setiap bulan di Masjid Agung Medan saat ini merupakan zikir ke-98 yang bertepatan dengan bulan Sya’ban sebagai bulan istimewa.
Pada Ahad kedua bulan Agustus yang masih berada pada bulan suci Ramadhan, Tazkira tetap berzikir. Sebab, dalam berzikir kepada Allah tidak ada liburnya. Dalam zikir nanti kita akan menampilkan dua narasumber yang berkolaborasi yakni, Prof Dr KH Fauzi Ahmad dari Jakarta, dan Ketua Umum MUI Medan Prof Dr H Mohd Hatta.
Buya KH Amiruddin MS juga menjelaskan tentang keberadaan “Tazkira TV” yang akan diresmikan/diluncukan pada Ramadhan tahun ini. Televisi dakwah dan zikir ini juga bisa dimanfaatkan jamaah zikir dan umat Islam untuk acara-acara penting.
Ditambahkannya, pada Ahad ketiga Juli ini (Minggu, 15 Juli), merupakan Zikir Akbar Majelis Zikir Angkatan Muda Tazkira Sumut yang akan dilaksanakan di Masjid Raya Al-Mash’un Jalan Sisingamangaraja Medan dimulai pukul 08.30 WIB. (sug)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar